BPBD Kab Serang Jadi Rujukan BNPB Pusat

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang menjadi salah satu organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Serang yang memiliki kesibukan tersendiri sendiri selama masa pandemi Covid-19 ini. Sebagai bencana nonalam, pencegahan dan penanganan Covid-19 terus diupayakan oleh BPBD Kabupaten Serang agar pemutusan mata rantai penularan Covid-19 terkendali dengan baik.
Di bawah kepemimpinan Nana Sukmana Kusuma dan Sekretarisnya Tb Maftuhi, sejak pertama kali pandemi Covid-19 muncul di Indonesia, atas arahan Bupati Serang, BPBD bersama Tim Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Serang langsung bergerak melakukan sosialisasi dan melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh wilayah di Kabupaten Serang terutama di tempat-tempat umum.
“Pemda Serang sejak terjadinya Covid-19 tidak henti-hentinya melakukan pemutusan mata rantai dan melakukan penguatan kepada masyarakat apa itu Covid-19, bagaimana pencegahannya. Bahkan, BPBD siaga 24 jam melakukan pemantauan, melakukan sosialisasi, edukasi, dan mengkoordinasikan penyelenggaraan manajemen disaster,” ujar Nana saat ditemui di ruang kerjanya.
Saat Kabupaten Serang ditetapkan zona merah Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi Banten pada awal September lalu, BPBD juga mengambil langkah-langkah strategis dan massif dalam melakukan pencegahan penularan Covid-19 melalui kegiatan peningkatan kedisipilinan penerapan protokol kesehatan (prokes) dengan melakukan gerakan pembagian 50 ribu masker serentak di 29 kecamatan.
“Kita di BPBD bersama Dinas Satpol PP dan OPD lainnya juga melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat hiburan malam. Ada delapan daerah yang rawan terjadi penyebaran Covid-19 yang terus kita pantau seperti daerah industri, perhotelan, pasar, tempat pariwisata dan yang lainnya,” katanya.
BPBD sebagai pusat crisis center percepatan penanganan Covid-19 terus memonitor seluruh kegiatan pencegahan dan penanganan. Dalam sehari, BPBD mencatat rata-rata kegiatan pencegahan Covid-19 lima sampai enam kegiatan di tempat yang berbeda. “Kita berharap dengan adanya kegiatan pendisiplinan masyarakat benar-benar bisa memahami bahwa Covid-19 ini sangat berbahaya,” tuturnya.
Selain gencar melakukan gerakan pendisiplinan penerapan prokes Covid-19, BPBD juga terus melakukan sosialisasi penerapan prokes Covid-19 melalui media sosial (medsos), kemudian melalui poster-poster yang berisi ajakan agar masyarakat menerapkan prokes Covid-19. “BPBD sadar betul bahwa bencana nonalam ini adalah salah satu tupoksi BPBD, maka saya memerintahkan seluruh jajaran BPBD untuk melakukan manajemen disaster,” paparnya.
Para pejabat di BPBD mulai dari kepala bidang (Kabid) dan Kepala Sub Bidang (Kasubid) serta seluruh jajaran staf bekerja secara maksimal dan para pejabat yang ada dibagi menjadi tiga shift dan bekerja selama 24 jam. “Kita tidak ada libur setiap hari tim standby. Alhamdulillah Kabupaten Serang dari awal kasusnya sudah landai karena begitu ada kasus kita langsung melakukan langkah-langkah pencegahan,” ungkapnya.
BPBD juga mendorong Satgas di tingkat desa untuk menyiapkan rumah singgah bagi warganya yang akan melakukan isolasi mandiri. “Target kita hijau tapi kan itu cukup sulit karena kita terdiri dari banyak orang dan penularan virus ini melalui orang bukan melalui benda mati tapi kita terus bekerja dan tentu harus ada dukungan dari masyarakat secara luas,” katanya.
Selain fokus melakukan pencegahan dan penanganan Covid-19, BPBD juga fokus melalukan penanganan terhadap kebencanaan lainnya yang terjadi di Kabupaten Serang. “Melalui manajemen disaster yang baik ini kita terus mengupayakan kinerja anggota juga semakin maksimal. Ada bencana atau tidak, anggota kami terus melakukan pemantauan. Tentunya berkoordinasi dengan ODP terkait,” ujarnya.
Kerja-kerja BPBD yang tiada hentinya itu, mendapat apresiasi dari lembaga-lembaga nasional dan memberikan penghargaan terhadap kinerja BPBD Kabupaten Serang. Selama periode Agustus-September, BPBD menerima empat penghargaan di antaranya penghargaan dari “Indonesia International Service Excellence Award 2020”.
Kemudian, sebagai Kepala BPBD Nana mendapat penghargaan “Indonesis Outstanding Award 2020”, dan mendapatkan penghargaan “Indonesia Best Choice Award 2020. “Alhamdulillah kerja-kerja BPBD ini mendapat reward dari lembaga-lembaga tingkat nasioanl yang kita tidak tahun penilaiannya seperti apa,” paparnya.
Selain itu, BPBD Kabupaten Serang menjadi BPBD yang banyak dikunjungi bebrapa kabupaten/kota di Indonesia, kementerian dan lembaga-lembaga nonpemerintahan untuk melakukan studi banding terkait manajemen disaster yang ada di BPBD Kabupaten Serang. “Mereka yang datang ke sini untuk studi atas rekomendasi BNPB Pusat karena BPBD kita menjadi rujukan dan pilot project,” ungkapnya.
Nana berharap, sarana dan prasarana (sarpras) yang ada di BPBD Kabupaten Serang bisa dilengkapi agar kinerja BPBD bisa lebih baik lagi, walaupun dengan sarpras yang ada BPBD sudah bisa memaksimalkan. “Tahun ini kami melakukan pendekatan terhadap penentu kebijakan agar sarpras kami bisa dilengkapi dan kesejahteraan anggota kita bisa ditingkatkan,” katanya.
Nana juga menargetkan, ke depan setiap desa memiliki pusat pengendali operasi (Pusdalop) untuk memudahkan komunikasi dan informasi. “Respons time kita sekarang 6,8 menit. Terus juga kita pengen anggota kita yang jumlahnya 300 lebih punya asuransi jiwa dan perlindungan hukum karena mereka bekerja risikonya sangat tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Serang Ade Ariyanto mengapresiasi kinerja Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di bawah koordinasi BPBD Kabupaten Serang. “Satgas kita sudah luar biasa, tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan, sehinga status zona merah tidak lama untuk Kabupaten Serang,” kata Ade. (Adv)