Ketinggalan Pesawat
Digdayamedia.id – Bagi yang sering bepergian jauh tentu tahu rasanya ketinggalan pesawat. Ditengah agenda yang supercepat plus mendesak, ketinggalan pesawat ibarat kiamat kecil yang mengguncang jiwa. Betapa dalam manajemen waktu pemberangkatan dan boardingnya penumpang tidak ada toleransi sama sekali bagi yang terlambat. Berbanding terbalik dengan pesawat yang delay kerena suatu alasan, maka penumpanglah yang harus memberikan toleransi. Mau tidak mau harus menerima.
Tak ada toleransi. Pesawat pergi, kita tertinggal, tiket hangus dan kita merugi secara materil juga immateril. Saya hanya pernah sekali tertinggal pesawat. Membayangkannya lagi, tak sanggup perasaan menampung dampaknya. Efek domino tertinggal pesawat itu yang membuat semua terlihat menyeramkan. Jika waktu bisa diulang, saya tak mau merasakannya lagi.
Bisnis dan kehidupan persis sama dengan momentum itu. Saat semuanya melaju dengan cepat melebihi kecepatan suara. Kita yang tertinggal akan terkaget-kaget dengan kemajuan orang-orang disekeliling. Mungkin semua pernah merasakan, betapa lambannya karir yang kita bangun. Sesungguhnya itulah fenomena tertinggal pesawat. Waktu tidak akan pernah memperdulikan keluhan anda terhadapnya. Waktu akan dengan cepat melahap siapapun yang tidak siap dengan perubahan. Tiba-tiba semua sudah maju dan anda masih di tempat yang sama. Masihkah anda mau seperti itu? Saya tidak mau.
Ada beberapa cara yang saya pahami agar terhindar dari fenomena ketinggalan pesawat. Atur baik-baik hidup anda. Rencanakan dengan matang semua target yang akan dikejar. Tekunlah mengeksekusi semua tujuan. Tahan rasa sakit yang mendera berkali-kali. Karena jiwa yang tangguh tidak pernah dihasilkan dari berleha-leha. Jiwa yang kuat akan muncul dari pertarungan terus menerus. dan satu lagi jangan berhenti bermimpi. Salam Digdaya!
Penulis, Dede Qodrat Alwajir, Direktur Spectrum Data Indonesia