Angka Kemiskinan Banten Menurun, Fitron: Ini Bukan Kabar Gembira
Serang,- Menanggapi angka kemiskinan Provinsi Banten yang menurun hingga mencapai angka 4,94 persen menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Banten, Fitron Nur Ikhsan menganggap hal tersebut bukan kabar gembira. Hal itu disampaikannya pada saat Talkshow di Serang Gawe FM, Ciceri, Serang. Senin (20/1/2020).
Fitron menilai, penurunan angka kemiskinan di Banten tidak segnifikan, pasalnya penurunan tersebut menurut Fitron masih bisa dimaksimalkan Pemprov Banten. “menurut saya ini bukan kabar gembira, harusnya APBD kita bisa mengcover hampir seluruhnya dari rumah tangga miskin,” ujarnya.
Menurutnya, Pemprov Banten perlu melihat faktor yang menjadi penurunan angka tersebut. “ Pemprov harus melihat apa yang menjadi faktor keberhasilan, kalau karna jaminan sosial, ya berarti harus ditambah volumenya,” katanya.
Ia juga menyampaikan, selain penambahan volume bantuan sosial, perlu juga adanya verifikasi kedalaman dan keparahan data tingkat kemiskinan, agar penanganannya berjalan seimbang. “soal kedalaman harus dipotret dengan baik, kalau Pemprov tidak percaya dengan data dari BPS, ya potret sendiri,” ujar Fitron.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Statistik Ketahanan BPS Provinsi Banten Urip Puji Rahardjo menyampaikan angka kemiskinan Banten periode September 2019 mencapai 4,94 persen dari jumlah penduduk Banten. “angka tersebut menurun 0,15 persen dari sebelumnya 5,09 persen atau sekitar 13 ribu penduduk,” katanya.
Urip menjelaskan, terdapat sekitar 641 ribu penduduk miskin di Banten. jumlah tersebut dianggap masih tinggi. “ jumlah kemiskinan tertinggi itu adanya di kota dimana terdapat 370 ribu penduduk miskin, sedangkan di desa hanya 270 ribuan penduduk miskin,” tambahnya.
Kepala Bidang (Kabid) Sosial dan Pemerintahan Bappeda Provinsi Banten, Nurmetia menyampaikan daerah dengan kemiskinan terbesar terdapat di Kabupaten Tangerang. “dari segi jumlah memang dari wilayah kabupaten cukup tinggi, berbeda dengan wilayah kota yang jumlahnya relatif sedikit,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kedepannya Pemprov Banten akan melakukan tematik penanggulangan kemiskinan dan pendataan ketepatan sasaran.” Kita juga akan melakukan pengendalian implementasi program dan kegiatan di lapangan,” pungkasnya. (nji)