Cegah Radikalisme, Said Aqil Minta Pahami Alquran Secara Substansial
Ketua PBNU Said Aqil Siradj meresahkan Paham Radikalisme yang akhir-akhir ini disinyalir telah menyebar di berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Menurutnya hal tersebut bisa dicegah dengan cara memahami Alquran secara substansial.
“Memahami Al – Qur’an tidak cukup hanya memahami secara tekstual, tapi harus secara substansial,” ujarnya saat mengisi materi seminar kebangsaan di Aula Rektorat UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Selasa (17/9).
Menurutnya apabila Al-quran hanya dipahami secara tekstual, maka akan banyak bahaya yang ditimbulkan. Seperti kisah Ali bin Abi Thalib yang dibunuh oleh seorang hafidz. Pemahaman yang berbeda antara keduanya akan membawa perselisihan.
“Memahami Al-Qur’annya hanya secara tekstual, makanya yang tidak sepaham itu dianggap kafir. Bahaya itu,” katanya.
Sementara itu, Rektor UIN SMH Banten Fauzul Iman mengatakan, pembahasan mengenai “Penanaman Wawasan Kebangsaan di Era Digital Menghadapi Ideologi Transnasional” ini perlu difahami oleh seluruh civitas akademik sebagai wawasan pluralitas.
“Banyak sesungguhnya alumni-alumni kita yang di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terperangkap pada aliran-aliran radikalisme, apalagi di era digital ini,” katanya di sela-sela penyampaian sambutan.
Ia berharap, dengan adanya kegiatan ini, faham radikalisme tidak lagi merongrong kedaulatan NKRI, khususnya di lingkungan PTN. “Semoga bisa menambahkan wawasan kebangsaan yang toleran antar sesama,” ujarnya
Mnj