Pemkab Serang Siaga Angka Kematian Ibu
SERANG – Pemkab Serang menyatakan siaga angka kematian Ibu (AKI). Hal itu lantaran AKI terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, AKI di Kabupaten Serang cukup tinggi. Pada 2017, jumlah AKI sebanyak 58 kasus dan 246 kasus angka kematian bayi (AKB). Kemudian, pada 2018 meningkat menjadi 61 kasus AKI dan 240 kasus AKB. Lalu, pada 2019 hingga hari ini tercatat 43 kasus AKI dan 126 kasus AKB.
Tatu menilai kondisi tersebut sangat menghawatirkan terus bertambah. “Ini sudah siaga satu, karena pertengahan tahun saja jumlahnya sudah 43,” katanya usai acara workshop penggalangan komitmen percepatan penurunan angka kematian ibu dan kematian bayi di Aula Tb Suwandi, Pemkab Serang, Selasa (25/6).
Karena sudah dinyatakan siaga satu, kata Tatu, pihaknya akan melakukan upaya-upaya untuk menekan laju AKI-AKB. Pihaknya meminta seluruh unsur baik pemerintah, tenaga medis, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk ikut serta dalam upaya tersebut. “Karena sudah darurat maka harus ada upaya-upaya yang harus kita lakukan,” ujarnya.
Beberapa upaya yang akan dilakukan, di antaranya dengan menambah petugas kesehatan, anggaran hingga melakukan evaluasi setiap temuan AKI-AKB. “Tenaga medis kita jika dihitung dengan jumlah penduduk masih kurang, dari sisi anggaran juga kurang,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Pemkab Serang juga mengundang Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo untuk memberikan materi. Hasto mengatakan, hal pertama yang harus dibangun yakni membuat sistem yang terintegrasi antara pemerintah dengan masyarakat. “Mengatasi angka kematian ibu itu harus dilakukan dengan sepenuh hati,” katanya. (ars)