PMII Siap Jadi Motor Penggerak Deradikalisasi di Banten
Serang,– Maraknya radikalisme di perguruan tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk menetralisir ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. tersebut Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Provinsi Banten fokus melakukan deradikalisasi di seluruh perguruan tinggi di Provinsi Banten.
Ketua PKC PMII Banten, Ahmad Solahudin menjelaskan sebelum pemerintah melakukan upaya deradikalisasi di berbagai tempat PMII sebagai anak kandung Nahdlatul Ulama sudah melakukan langkah-langkah strategis agar radikalisme di kampus tidak berkembang.
“Pak Asda, sebelum pemerintah melakukan deradikalisasi melalui 4 Kementerian, kita sejak awal dan sampai saat ini masih melakukan deradikalisi di kampus-kampus,” katanya saat memberikan sambutan di Simposium Nasional dan Pembukaan PKL PKC PMII Banten di Pendopo Gubernur, Kota Serang, Banten, Kamis (26/12).
Ia mengatakan, kader PMII diharapkan terus memperkuat komitmen berbangsa dan bernegara melalui nilai-nilai Pancasila dan pemahaman keagaman berdasarkan manjah Ahlusunah wal jamaah.
Selain itu, bonus demografi yang akan berlangsung 2020-2035 harus memposisikan kalangan anak muda sebagai anak bangsa yang memiliki soft skill dan life skill yang dapat berkontirbusi penuh terhadap pembangunan NKRI.
“Merespon masa keemasan sama-sama kita songsong dan capai ini menjadi tantangan kita meningkatkan soft skill dan life skill,” ujarnya.
Hadir pada Pembukaan PKL tersebut Ketua Umum PKC PMII Banten Ahmad Solahudin, Pengurus Alumni PMII Ali Soerahman, Usep Pahlaludin, Ketua bidang Media PB PMII Muktar Ansori Attijani, Pelaksana Tugas Asisten Daerah I Provinsi Banten Ahmad Samsir dan ratusan kader dan anggota PMII se Banten. Kegiatan dilanjutkan dengan Simposium Nasional bertajuk Bahaya Laten Radikalisme, Pencegahan, Tantangan dan Pemberantasan. (Arr)