Tertimpa Tembok SMPN 4 Kota Serang, Tiga Rumah Rusak
Serang,- Diduga akibat hujan deras yang terjadi sepanjang malam dan kondisi tembok yang sudah rapuh membuat pagar milik SMPN 4 Kota Serang roboh dan menimpa tiga unit rumah di Lingkungan Kantin RT 01/08, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang, pada hari Mimggu (29/12/2019). Ke Tiga rumah tersebut milik Anggraeni, Sahani, dan Tatu, yang kebetulan rumahnya tepat di samping SMPN 4 Kota Serang.
Salah satu korban yang rumahnya rusak berat Sahani mengatakan, saat ini kondisi rumah berikut isinya dalam kondisi rusak berat dan tidak bisa dihuni. Oleh karena itu, saat ini dirinya beserta keluarga menumpang tinggal di rumah Ketua Rukun Tetangga (RT) 01 Lingkungan Kantin.
“Kebetulan saya sedang tidak di rumah, di dalam (rumah) ada anak-anak lima orang, tapi semuanya engga ada yang kena runtuhan,” ucapnya.
Lebih lanjut Sahani meminta pihak sekolah ataupun Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dapat memberikan bantuan untuk membantu membangun kembali rumahnya. “Kalau kerugian, saya belum tahu berapa, tapi yang saya mau dibantu dan diperbaiki atau dibangun lagi rumahnya biar bisa saya tempatin lagi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang Eva Hasanah menjelaskan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 dan menimpa tiga rumah milik warga.
“Kerusakan tiga rumah tersebut ada tiga kategori, yakni rusak ringan milik ibu Anggraeni, rusak sedang milik ibu Tatu, dan rusak berat ibu Sahani, rumahnya ambruk semua. Dugaan saat ini, karena memang tembok pagarnya sudah rapuh karena sudah tua. Kemudian, karena banyak timbunan puing bekas bangunan sekolah diatasnya,” katanya.
Eva juga menjelaskan, pihaknya tidak bisa memberikan bantuan perbaikan rumah. Sebab, BPBD hanya memberikan bantuan berupa logistik dan perabot rumah tangga yang rusak.
“Tapi memang rumahnya pun masuk dalam Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Kalau dipertanggungjawabkan oleh pihak sekolah, mungkin hanya pagarnya saja. Untuk rumah, kami belum tahu, karena kalau untuk perbaikan rumah dari kami tidak ada. Kami hanya sebatas bantuan logistik saja,” ujarnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebu, namun kerugian ditafsir mencapai Rp 80 juta. (Arr)