Ajak Masyarakat Berperilaku Higienis, Dinkes Kabupaten Serang Getol Kampanyekan STBM
Sanitasi dan perilaku kebersihan yang buruk serta air minum yang tidak aman menjadi penyebab 88% persen kematian anak akibat diare di seluruh dunia. Menurut studi world bank 2007, sebanyak 100.000 anak di bawah usia 3 tahun meninggal karena diare setiap tahunnya. Indonesia mengalami kerugian ekonomi sebesar Rp 56,7 triliun pertahun akibat kondisi sanitasi yang buruk. Tak hanya itu, terdapat kaitan yang erat sanitasi buruk dengan anak pendek di Indonesia.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Memahami pentingnya berperilaku higienis, Dinas Kabupaten Serang gencar mengenalkan pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah suatu pendekatan partisipatif yang mengajak masyarakat untuk menganalisa kondisi sanitasi mereka melalui suatu proses pemicuan, sehingga masyarakat dapat berpikir dan mengambil tindakan untuk meninggalkan kebiasaan buang air besar mereka yang masih di tempat terbuka dan sembarang tempat.
Pendekatan yang dilakukan dalam STBM menimbulkan rasa malu kepada masyarakat tentang kondisi lingkungannya yang buruk dan timbul kesadaran akan kondisi yang sangat tidak bersih dan tidak nyaman. Dari pendekatan ini juga ditimbulkan kesadaran bahwa sanitasi adalah masalah bersama karena dapat berakibat kepada semua masyarakat sehingga pemecahannya juga harus dilakukan dan dipecahkan secara bersama.
Lima Pilar STBM
1. Stop Buang air Besar Sembarangan
Istilah yang lebih sering diungkapkan untuk menyatakan hal tersebut adalah ODF Open defecation Free (ODF) (Bebas dari buang air besar sembarangan) yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Bahkan sekarnag sudah banyak desa yang mendapat sertifikat desa ODF yang berarti warga desa tersebut sudah tidak ada lagi yang bab sembarangan. Semua warga buang air besar (Ngising) hanya dijamban yang sehat saja.
2. Cuci Tangan Pakai Sabun
Untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit kedalam tubuh manusia, salah satu metode yang murah dan bisa dilaksanakan oleh masyarakat adalah membiasakan cuci tangan pakai sabun. Mencuci tangan pakai sabun sebaiknya dilakukan setelah buang air besar, setelah memagang binatang peliharaan, setelah memegang banda-benda yang kotor, sebelum makan, setelah makan, sebelum menyusui, dan lain-lain.
3. Pengelolaan Air minum dan makanan yang sehat
Salah satu cara lain yang dapat memutus mata rantai penularan penyakit adalah mengelola air minum dan makanan dengan baik dan sehat. Hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah merebus terlebihn dahulu air yang digunakan untuk keperluan minum sehari-hari, proses memasak yang higienis dan menyimpan makanan dan minuman yang benar.
4. Mengelola sampah dengan benar
Sampah adalah barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia. Sampah rumah tangga yang setiap hari dibuang oleh masyarakat secara sembarangan menjadikan potensi sebagai sarang serangga pembawa penyakit seperti lalat, kecoa dan lain-lain. Pengelolaan sampah dengan benar akan meminimalisir terjadinya penyakit yang diakibatkan oleh lingkungan. Memisahkan sampah basah dan sampah kering merupakan hal yang mestinya dilakukan oleh masyarakat. sampah kering dapat dibakar dan sampah basah bisa ditanam sehingga menjadi pupuk yang dapat menyuburkan tanah.
4. Mengelola limbah cair rumah tangga dengan benar
Selain sampah benda padat, rumah tangga juga menghasilkan limbah cair. Limbah cair yang tidak dikelola dengan benar dapat pula menyebabkan berbagai macam penyakit bagi manusia. Selain itu lingkungan akan tampak kumuh dan tidak tidak indah. Sebaiknya pengelolaan limbah cair ini, masyarakat membuat SPAL (saluran pembuangan air limbah yang memenuhi syarat. diantaranya saluran kedap air dan tertutup, terdapat lubang peresapan limbah.
5. Gelar pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Sebagai leading sektor dalam bidang kesehatan, Dinas Kabupaten Serang terus melakukan upaya dan langkan konkret agar masyarakat terbiasa hidup sehat dan menerapkan lima pilar STBM. Untuk itu, Dinkes Kabupaten Serang memberikan bantuan dan fasilitasi toilet di beberapa wilyah di Kabuapten Serang. Tak hanya itu, dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Dinkes Kabupaten Serang juga menggelar kegiatan pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di beberapa daerah di Kabupaten Serang.
Kegiatan Pemicuan STBM bertujuan untuk meningkatkan kualitas Kesehatan masyarakat yang merujuk pada 5 pilar STBM yaitu Stop buang air besar sembarangan, Mencuci tangan pakai sabun, Mengelola air minum/makanan rumah tangga, Pengelolaan sampah rumah tangga dan Pengelolaan limbah cair rumah tangga.
Pada 23 Juli 2019, Kegiatan Pemicuan STBM di gelar di kampung Walukulon, kecamatan Mancak. Kegiatan yang dipandu oleh Faskab STBM Dinas Kesehatan Kabupaten Serang dan Sanitarian Puskesmas Mancak ini dihadiri oleh 30 orang peserta. Kegiatan diawali dengan perkenalan dan menjelaskan maksud dan tujuan. Selanjutnya dilakukan bina suasana, dimana fasilitator melakukan pendekatan sehingga masyarakat merasa nyaman dan tidak ada “jarak” antara fasilitator dan masyarakat. Kemudian disusul dengan tahapan pemetaan sosial, transect walk, penjelasan alur kontaminasi air, praktik cuci tangan dan puncak pemicuan hingga pada pembuatan kontrak sosial. Dari 30 orang peserta yang hadir didapatkan sebanyak 15 orang yang terpicu untuk membuat jamban.[Adv]