Aktivis Mahasiswa Pertanyakan Visi Kebudayaan dalam Pembangunan Pemkot Serang
Serang,- Upaya pemerintah Kota (Pemkot) Serang dalam mempercantik penampilan ibukota Provinsi Banten dengan menambahkan beberapa hiasan tulisan di beberapa lokasi, seperti ‘Welcome to Kota Serang’, ‘I Love Kota Serang’ dan Aje Kendor mendapatkan Kriteik dari Aktivis Mahasiswa.
Aktivis mahasiswa asal Untirta, Ahmad Fauzan mengatakan, penggunaan bahasa Inggris tersebut sangat bertolak belakang dengan visi berbudaya yang diusung Syafrudin-Subadri. Karena justru dengan penggunaan bahasa Inggris, menggambarkan Kota Serang krisis kebudayaan.
“Berdaya dan berbudaya, dua kalimat bermakna yang akan selalu dibawa oleh duet Aje Kendor dalam memimpin Kota Serang. Namun dengan penggunaan bahasa Inggris dalam hiasan tulisan, kami sangsi dengan visi berbudaya yang dibawa itu,” ujarnya, Minggu (5/1).
Fauzan mengatakan, Pemkot Serang sebenarnya memiliki kesempatan besar untuk mengenalkan budayanya kepada masyarakat luas, salah satunya dengan menggunakan bahasa daerah dalam pembangunan hiasan-hiasan tulisan yang ada.
“Mungkin ada kesalahan berfikir dalam membangun identitas Kota Serang. Seharusnya, Pemkot Serang dapat menggunakan bahasa Jawa Serang dalam upaya membangun identitas kuat Kota Serang dalam segi bahasa,” ucapnya.
Meskipun hal yang mungkin dianggap kecil, Fauzan mengaku khawatir pemilihan penggunaan bahasa Inggris untuk hiasan tulisan tersebut dapat menjadi faktor kemunduran dalam pembangunan Kota Serang yang berbasis kebudayaan.
“Ini akan menjadi kesalahan besar dalam upaya membangun peradaban kebudayaan di Kota Serang. Meskipun kecil, namun itu bisa menjadi salah satu bentuk ketidakpercayadirian Pemkot Serang terhadap budaya lokal,” tegasnya. (Arr)