Dewan Sebut Tingkat Kemandirian Pemkot Serang Masih Rendah
Serang,- DPRD Kota Serang menyebut tingkat kemandirian Pemkot Serang masih sangat rendah. Itu lantaran Pemkot Serang masih bergantung pada anggaran transfer dari Pemerintah Pusat dan Pemprov Banten.
Ketua Komisi III DPRD Kota Serang Tb Ridwan Akhmad mengatakan, hingga saat ini rasio kemandirian Kota Serang dilihat dari pendapatan asli daerah (PAD) hanya sekitar 17 persen saja. “Apalagi pada saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, PAD Kota Serang mengalami relaksasi hingga Rp48 miliar kalau tidak salah. Itu hilang yah PAD kita,” ungkapnya Selasa (9/2/2021).
Menurut Ridwan, selama ini Kota Serang dalam melakukan pembiayaan kebutuhan pemerintahan dan pembangunan, selalu bertumpu pada dana transfer saja. Hal tersebut ia nilai sangat beresiko.
“Bayangkan kalau hanya 17 persen, misalnya penundaan dana transfer, nanti pembangunan bisa tidak jalan. Wong kita hanya menghasilkan PAD hanya Rp180 miliar sampai Rp200 miliar saja,” tuturnya.
Dengan demikian, lanjut Ridwan, Pemkot Serang harus mulai melakukan tindakan untuk melepaskan diri dari ketergantungan akan dana transfer. Sehingga pada akhir periode kepemimpinan Syafrudin-Subadri, PAD Kota Serang dapat menembus minimal 50 persen dari total APBD.
“Kami inginnya di akhir kepemimpinan pak Wali dan pak Wakil, atau di akhir periode dewan kami, PAD Kota Serang itu minimal 50 persen. Jadi pada 2024 nanti, PAD Kota Serang mencapai Rp600 miliar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ridwan mengatakan jika ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh Pemkot Serang untuk meningkatkan PAD. Salah satunya ialah dengan melakukan pendekatan teknologi, pada berbagai pendapatan daerah untuk meminimalisir kebocoran.
“Misalkan pada pendapatan parkir. Kami inginnya itu Kota Serang seperti di Jakarta atau Bandung yang menggunakan teknologi. Jadi setiap orang, sudah melakukan pembayaran menggunakan uang elektronik,” pungkasnya. (Arr)