Kado Awal Tahun, Enam Rumah Roboh di Kota Serang
Serang,- Terhitung sejak tanggal 01 Januari 2020 hingga saat ini, tercatat sudah ada enam kasus rumah roboh yang terjadi di Kota Serang. Hal tersebut dipicu oleh kondisi rumah yang sudah masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sehingga tidak mampu menahan curah hujan yang cukup tinggi.
Kasi kedaruratan dan logistik pada BPBD Kota Serang, Eva Hasanah mengungkapkan, selain dikarenakan faktor cuaca yang saat ini masuk pada musim penghujan, robohnya 6 rumah warga tersebut disebabkan karena kondisi rumah yang sudah tidak layak huni.
“Pemicunya dari hujan lebat dan angin, selain itu, karena kondisi rumah yang memang sudah lapuk, penyangga nya engga kuat sehingga ketika terkena hujan deras roboh,” jelasnya, Jum’at (31/01/20)
Eva menungkapkan, dari enam kasus yang terjadi, kasus terbanyak terjadi di kecamatan Kasemen dengan lima kasus sedangkan satu lain nya terjadi di kecamatan Serang.
“Pada 02 Januari di kaujonbaru, 09 Januari di peganteran kasemen, 11 Januari di lingkungan Lemah Abang kelurahan Warung jaud, 26 Januari di kilasah 2 rumah yang ambruk dan yang terakhir tanggal 29 Januari di link pekapuran kelurahan Banten,” paparnya.
Eva mengatakan, ketika menyalurkan bantuan ke korban rumah roboh, pihaknyabtelah sering mengingatkan kepada pejabat setempat, seperti RT untuk melakukan pendataan terhadap rumah-rumah yang kondisinya sudah memperihatinkan, agar kasus serupa tidak terulang.
“Catatan dari RT bisa diajukan baik melalui TKSK, PKH atau melalui Kelurahan. Jangan sampainu nggu kejadian dulu. Harusnya kan rt itu jeli ya, biar RTLH tepat sasaran,” tandasnya.
Lebih lanjut Eva menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa waspada lantaran berdasarkan informasi dari BMKG, curah hujan mssih cukup tinggi di wilayah Kota Serang.
“Karena memang pemilik rumah rumah yang lebih tau, apabila kondisi rumah kurang baik, diperbaiki, kalau memang kurang kuat pakunya ya di perkuat, atau harus di topang dulu dengan kayu ya di topang dulu,” tandasnya. (Arr)