Tertipu Investasi Online, Pegawai Minimarket di Serang Bobol Brangkas
SERANG,- Seorang wakil kepala Toko sebuah minimarket di Kota Serang bernama Juni nekad membobol brangkas di tokonya sendiri. Aksi tersebut dilakukan lantaran ia terlilit hutang karena tertipu investasi online.
Bahkan, Juni merekayasa tindakan kejahatannya tersebut dengan melaporkan kejadian pembobolan ke polisi.
Peristiwa pencurian itu pertama kali diketahui oleh Tusrini (30), kepala toko yang saat itu datang ke lokasi untuk membuka toko sekira pukul 06.15 WIB pada Selasa (6/6/23).
Ketika memasuki area dalam toko, ia terkejut dikarenakan keadaan di dalam sudah tampak berantakan, atap gudang rusak dan brankas sudah terbuka serta kawat tertancap di lubang kunci lemari besi tersebut. Tak hanya itu, Tusrini juga tidak menemukan uang penjualan toko Rp80 juta, berbagai jenis rokok dan CDR CCTV.
Akhirnya sang kepala toko melaporkan kejadian itu ke Polsek Walantaka dan dilakukan olah TKP.
Olah TKP dilakukan dengan membawa saksi yaitu para karyawan toko Alfamart. Saat sedang dilakukan pemeriksaan, polisi menemukan beberapa bukti dari salah satu karyawan tersebut yakni Juni.
Dari Juni, ditemukan beberapa lembar bukti transaksi uang keluar. Usai dilakukan pendalaman, Juni mengaku jika transaksi itu adalah perbuatannya. Dia pun langsung digiring ke Unit Reskrim Polsek Walantaka.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Juni menyimpan uang tunai hasil pencuriannya senilai Rp56 juta di dalam karung yang dicampur dengan barang rongsokan. Karung itu disembunyikannya di rumah kontrakan temannya.
Polisi juga menemukan CDR CCTV milik Alfamart yang sudah dirusak oleh pelaku di tempat pembuangan sampah.
Kapolsek Walantaka Iptu Ferry Andriatna mengatakan, Juni memanfaatkan momen toko yang sepi yaitu saat kepala toko dan seluruh karyawan sudah pulang kerja.
“Aksinya dilakukan setelah karyawan semua pulang, kebetulan tersangka dipercaya memegang kunci toko, dia merekayasa semua yang terjadi di toko,” ujarnya.
Ia menyebutkan Juni nekat melakukan pencurian seorang diri dikarenakan untuk kebutuhan ekonomi dan top up saham krypto. “Motif ekonomi, sebagian uang digunakan top up saham semacam krypto,” ujarnya. (Arr)