Tips Libur Natal dan Tahun Baru Saat Pandemi
JAKARTA – Momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) biasanya menjadi momen yang tidak terelakkan bagi siapapun untuk berekreasi. Tahun ini seperti tahun lalu, semua orang harus menahan diri karena pandemi Covid-19.
Banyak orang yang memilih tidak bepergian keluar kota atau bahkan ke luar negeri dalam menikmati libur Nataru karena dihantui oleh penularan Covid-19 yang semakin menggila dengan adanya varian omicron.
Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir. Ners Spesialis Anak RS Universitas Indonesia (RSUI) Ns. Efa Apriyanti menjelaskan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar liburan Nataru tetap meriah dan terjaga dari pandemi covid 19.
Efa menjelaskan, liburan pada prinsipnya bukan soal pergi ke mana atau tidak ke mana-mana. Ia melanjutkan kalau liburan di rumah bukan berarti tak bisa seru, kalau liburan ke luar rumah, bukan berarti tak bisa aman.
“Yang penting relaksasi supaya setelah berlibur, kita siap menghadapi rutinitas harian” kata Efa dikutip dari tempo.co dalam webinar Yayasan Wings Peduli dan RSUI dengan tema Menuju New Normal 2022″.
Berikut tips liburan aman dan nyaman saat pandemi :
1. Understand your risk
Efa mengingatkan agar setiap orang yang ingin berlibur jangan hanya berpikir senang, namun juga mempertimbangkan risikonya. “Ambil kegembiraan liburan dengan risiko sebagai satu pekat. Minimalkan risikonya,” katanya. Misalkan ada anggota keluarga yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19, maka pertimbangkan apakah perlu berlibur ke luar rumah atau di rumah saja.
Kemudian ketika harus menjalani tes Covid-19, jangan kemudian berpikir kalau upaya itu semata menambah biaya perjalanan dan demi menggugurkan kewajiban karena syarat. “Ubah sudut pandangnya karena ini adalah kebutuhan. Untuk mengetahui apakah kita sehat tidak,” ujarnya.
2. Travel safely
Patuhi protokol kesehatan. Pakai masker sepanjang perjalanan, sudah divaksin, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak dengan orang lain. Ketika singgah di rest area terutama untuk makan atau menggunakan toilet, pastikan kebersihan sekitar.
3. Protect your kid’s health
Segera vaksin apabila anak sudah berusia lebih dari enam tahun. Orang tua juga harus mengajarkan dan menjadi contoh bagi anak dalam menerapkan protokol kesehatan. Selama berlibur, menurut Efa, perhatikan asupan nutrisi untuk anak. “Jangan sampai makan jadi alakadarnya dan kurang minum. Padahal selama liburan, kondisi tubuh harus sebugar mungkin,” katanya.
4. Know how community spread might affect your plan
Rencanakan aktivitas liburan yang relatif aman. Contoh kemping, maka setiap kelompok akan memiliki area masing-masing dan berjarak. Hanya saja, perhatikan ketika hendak menggunakan fasilitas umum. Apabila ada aktivitas mendayung saat berkemah tadi, maka setiap orang yang akan mendayung akan memakai pelampung yang pernah dikenakan orang lain. Maka, pastikan peralatan yang digunakan bergantian itu sudah bersih dan aman.
5. Consider your lodging
Perhatikan bagaimana kondisi di tempat menginap, apakah itu hotel, vila, homestay, atau apa saja. Apakah sudah menerapkan protokol kesehatan, memiliki fasilitas kesehatan yang memadai, dan nyaman. Pastikan juga kesehatan keluarga yang menginap.
6. Plan safe activities
Merencakan aktivitas yang aman. Misalkan hendak ke suatu destinasi wisata yang asyik untuk menikmati matahari terbit atau terbenam, namun tempat itu pasti penuh di jam-jam tertentu, maka sebaiknya hindari waktu yang ramai tadi.
“Memang butuh pengorbanan dan jangan mempertaruhkan kesehatan untuk hal apapun,” tutup Efa. (red)