Warga Pandeglang Miliki Enam Benda Peninggalan Nabi Muhammad, Ini Ceritanya
Pandeglang,- Ahmad Mutawali Al Maki, warga Dusun Kebon Cau, Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang mengaku memiliki benda peninggalan Nabi Muhammad SAW. Ia mengaku mendapatkan artefak itu dari seorang kolektor muslim asal Malaysia.
Ditemui di kediamannya, Rabu (24/11/20), Maki menceritakan asal muasal ke enam benda itu diperolehnya. Semuanya berawal dari tanggal 18 Februari 2020 saat dirinya mendapatkan hadiah yang luar biasa berupa hibah artefak baginda Nabi Muhamad SAW dari Profesor Abdul Manang Embong.
Profesor Abdul Manang Embong adalah pemilik Galeri Warisan MAR di Malaysia. Profesor ini seorang kolektor Islam terkenal, sekaligus pakar tekhnologi dan artefak Islam. Profesor Abdul Manang mengaku menyimpan amanah ribuan artefak Rasulullah dan sahabat-sahabat Nabi di musium pribadinya. Peninggalan itu sebagian berasal dari hibah keluarga Rasulullah SAW.
Artefak yang diterima Maki ini berupa rambut Rasullulah, darah sisa bekam Rasulullah, benang-benang dari selimut Rasulullah, tanah Makbaror atau tanah yang berasal dari rumah Rasulullah, batu sijil atau batu yang dibawa burung Ababil serta batu Ka’bah.
Maki menguatkan soal keaslian keenam barang yang saat ini diamanahkan kepadanya. Ada beberapa metode yang dilakukan untuk membuktikan keaslian barang tersebut.
“Ada sertifikat yang juga diserahkan terkait pendukung keabsahan dari benda-benda artefak tersebut, yaitu berupa sertifikat yang dikeluarkan Museum Dinar yang berada di Makkah. Selain itu, bahwa uji sanad, test DNA, uji umur dan uji karbon untuk menelusi sumber asal dari rambut tersebut,” katanya.
Haji Maki pun mengaku akan membuka lebar bagi masyarakat yang ingin melihat ke enam barang yang saat ini diamanahkan kepadanya. Dia berharap, barang-barang tersebut bisa menambah khasanah keilmuwan sekaligus pelepas rindu umat muslim terhadap Nabi Muhammad SAW.
Ditanya syarat apa yang harus dimiliki agar bisa melihat ke enam barang itu, Haji Maki menegaskan, hanya niat baik bershalawat lah syaratnya.
“Saya tidak membatasi siapapun umat muslim yang ingin melepas kerinduan terhadap Nabi Muhamamad SAW. Silahkan kapan saja bisa datang ke kediaman saya. Yang penting niatnya baik dan memiliki adab saat hendak melihat artefak baginda Nabi,” tuturnya. (Arr)