Banjir Awal Tahun
Digdayamedia.id | Duar duar duar, riuh rendah letupan kembang api penyambut tahun baru, namun kali ini tak hanya letupan kembang api memenuhi langit, petir dan rintik hujan pun tak kalah meriah menyambutnya. Beberapa tahun belakangan ini hujan seolah tak pernah absen menghiasi langit di penghujung tahun. Begitu juga di akhir tahun 2019, hujan yang sedari sore setia menemani seolah enggan untuk pergi, bahkan semakin larut rintiknya semakin deras, hingga keesokan harinya saat matahari hampir sampai pada titik tertingginya barulah benar-benar reda.
Permasalahnnya tak sampai disitu saja. Hujan berhenti, namun banjir mulai menggenangi hampir semua daerah di Jakarta, termasuk Tangerang Selatan. Terdapat tujuh kecamatan di Kota Tangsel dan semuanya terkena banjir, diantaranya Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Serpong Utara, Serpong, Setu dan Pondok Aren. Menyikapi bencana ini pemerintah Kota Tangsel turun ke lapangan untuk memantau secara langsung.
Tak sekedar berkunjung dan memantau saja, wakil Walikota Tangsel yang akrab dipanggil Bang Ben ini, bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel turun langsung mengevakuasi korban banjir. Hal ini merupakan bentuk kepeduliannya terhadap korban banjir.
31 posko tersebar di tujuh kecamatan yang ada di Tangsel guna menangani korban banjir, longsor, dan pohon tumbang. Benyamin Davnie selaku wakil walikota Tangerang Selatan menjelaskan pada media saat mengunjungi korban di Perumahan Ciputat bahwa “31 posko tersebut terbagi atas tiga bagian, yaitu posko pengungsian, posko kesehatan dan posko dapur umum”.
Banjir dengan ketinggian sekitar 50 hingga 200 centimeter ini menggenangi wilayah Tangsel sejak Rabu kemarin. Untuk itu Bang Ben menghimbau masyarakat untuk segera melapor ke dinas terkait untuk mendapatkan bantuan.
Memang banjir bukan merupakan bencana yang jarang terjadi, apalagi di Tangerang Selatan yang jumlah penduduknya sangat padat. Karena penduduknya yang sangat padat inilah yang mengakibatkan terbatasnya lahan untuk penyerapan air, bahkan tidak sedikit dari kita membuang sampah kesungai, ini menjadi salah satu penyebab kebanjiran, karena kali dipenuhi oleh sampah rumah tangga. Oleh karena itu, marilah kita jadikan banjir awal tahun ini sebagai pengingat atas kesalahan kita selama ini yang kurang perduli terhadap lingkungan.
(mi)