Benahi TPSA Cilowong, Pemkot Serang Butuh Rp 20 Miliar
Serang,- Pasca Longsor yang terjadi di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong setahun yang lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang komitmen selesaikan permasalahan sampah di Kota Serang. Pasalnya, status wilayah Cilowong mendapatkan status wilayah rawan bencana menjadi perhatian serius Pemkot Serang dan Pemprov Banten.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang Ipiyanto mengatakan, pasca Longsor di TPSA Cilowong, banyak sekali infrastruktur pengolahan sampah yang mengalami kerusakan diantaranya alur jalan sampah dan tertutupnya saluran Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
“Adapun kebutuhan yang diperlukan oleh Kami, karena luas lahan nya tidak pernah bertambah, sementara kapasitas jumlah sampah setiap tahun bertambah seiring peningkatan pertumbuhan penduduk,” ujarnya, Senin (20/01/2020).
Ipiyanto menjelaskan, meski saat ini Pemkot Serang menerima bantuan dari Provinsi senilai 4,4 miliar, namun anggaran tersebut belum mencukupi untuk menyelesaikan permasalahan TPSA Cilowong yang terdmpak longsor.
“Idealnya itu seharusnya Rp 20 miliar pertama kami akan membangun jalan alur sampah senilai Rp 5,2 miliar lalu Ipal diperkirakan 4/5 meter, tiang pancang 2-3 meter pembangunan drainase diperuntukkan bagi pembuangan air yang dikeluarkan tumpukan sampah untuk disalurkan ke kolam Ipal senilai 2M,” katanya.
“Ketiga, rehabilitas hanggar/gudang yang merupakan pembangunan bantuan dari pusat melalui bank dunia, itu dibangun sejak tahun 2005 yang sampai saat ini belum pernah dilakukan rehab kembali diperkirakan anggarannya 1,5M. Sisanya diperuntukkan armada Beko mini dan Beko besar,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya mengkhawatirkan kondisi jalan di sekitar TPSA Cilowong yang tidak memilik penahan jalan disekitar area tersebut.
“Yang harus diperhatikan Pemprov itu kondisi lahan. Selain itu, jalan yang ada di sekitar Cilowong yang merupakan kewenangan provinsi itu juga harus diperhatikan, karena tidak ada penyangga untuk itu. Seharusnya, tanpa kami minta pun harus dibangun guna tidak terjadinya longsor,” ucapnya.
Lebih lanjut Ipiyanto berharap, Pemprov aktif dalam pembangunan TPSA Cilowong. Hal tersebut lantaran status TPSA Cilowong yang tidak hanya dimanfaatkan oleh Kota Serang saja, tetapi juga Kabupaten Serang dan Pemprov Banten.
“Sehingga kami memohon bantuan kepada provinsi terkait pengelolaan TPA Cilowong,” tukasnya. (Arr)