Benyamin Davnie : PLTSa Solusi Masalah Sampah Di Tangsel
Tangsel – Permasalahan sampah yang tak kunjung selesai, tentunya membuat kita semakin khawatir akan kebersihan lingkungan dan juga kesehatan tubuh. Ditambah lagi sampah merupakan salah satu penyebab bencana alam seperti banjir. Menangani masalah ini Pemerintah Pusat dan Pemkot Tangsel melakukan kolaborasi segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
“Untuk menangani masalah sampah yang mendesak kami sedang membangun PLTSA di dua daerah yaitu Cipeucang dan Nambo,” jelas Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie kepada wartawan saat Audiensi dengan Pengurus kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Tangerang Selatan di Serpong (15/01/2020).
Benyamin Davnie atau yang akrab disapa Bang Ben ini menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan pembangunan PLTSA ini rampung pada tahun 2022. Saat ini pemerintah sedang mendiskusikan pembentukan landfill baru guna menangani masalah sampah selama proses pembangunan PLTSA berlangsung. “Sebenarnya pembentukan landfill ini sangat tidak dianjurkan, karena membutuhkan lahan yang sangant luas dan juga jauh dari pemukiman masyarakat. Oleh karena itu pemerintah sedang mencari-cari lahan mana yang sekiranya bisa dijadikan untuk landfill. Tetapi sampah itu sebanyak 950 ton setiap harinya, makanya PLTSA ini pas, karena kapasitasnya 1000 ton sampah,” tambahnya.
Kapasitas penampungan sampah di Cipeucang diperkirakan lima tahun lagi akan penuh, “sekarang masih ada beberapa hectare yang belum terpakai yang akan digunakan untuk PLTSA, sekitar 5 hektare, kan kepake sekitar enam atau tujuh hektar. Kalau dipakai semua untuk penampungan sampah, lima tahun lagi juga penuh. Kami Berharap proses pembangunan PLTSA ini cepat rampung, supaya permasalahan sampah di Tangsel ini segera dapat diatasi,” ungkap Bang Ben.
Untuk diketahui Pembangunan PLTSA di Cipeucang sudah mencapai tahap Final Bisnis Cash (FBC). Untuk memenuhi investasi sebanyak 1,8 triliun Kementrian Kemaritiman akan mengundang para investor dari luar. Sedangkan untuk daerah Nambo sendiri masih dalam tahap pembangunan fisik, dan akan membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk mencapai tahap akhir, oleh karena itu saat ini sampah yang sudah terkumpul diolah menjadi pliket kemudian dijual ke Semen Cibinong. (MI)