Bukan Indah Pada Waktunya, Tapi Kita Indahkan Pada Waktunya
Mengalir, mengisi ruang kosong dan mengikuti sifat tempatnya, dari sifat air itu kita banyak belajar jika kehidupan harus mengalir ke arah yang lebih baik, menjadi pengisi setiap kekosongan kehidupan sekitar selain itu mengikuti sifat tempat, teman dan budaya manusia tinggal.
Usaha sepenuh jiwa raga dengan kekuatan maksimal, cara-cara terbaik dan doa-doa setulus hati pasti dilakukan oleh manusia-manusia yang bersyukur atas nikmat tuhan sang pemberi kehidupan.
Namun tak sedikit manusia yang mengalir tanpa usaha hanya mengikuti arus kehidupannya dan dengan mudah mengatakan “nanti akan indah pada waktunya”.
Mulai hari ini, menit ini dan detik ini harus buang jauh-jauh prinsip nanti akan indah pada waktunya, tuhan akan sangat mengasihi hambanya yang bersyukur, dan salah satu dari wujud rasa syukur adalah usaha, berusaha, berupaya, mengusahakan, mengupayakan apa yang seharusnya diusahakan dan diupayakan.
Sehingga prinsip baru kita adalah “kita indahkan pada waktunya” karena ada pepatah lama yang mengatakan bahwa usaha tak akan menghianati hasil. Seperti kopi yang akan terasa nikmat saat takarannya tepat, maka keadaan akan indah saat kita memang berusaha mengindahkan dan disitulah yang disebut waktu yang tepat.
(saly)