Hidup Bukanlah Asumsi
Setiap bangun pagi, kita yang bukan pengangguran akan berfikir agenda apa yang akan dilakukan hari ini. Bagi yang terbiasa melakukan menejemen waktu, tentu akan menyusun apa saja yang akan dilaksanakan pada hari itu. Seharian tentu kita akan sibuk menuntaskan agenda-agenda yang sudah kita catat. Kita biasanya bertekad, tidak akan pulang sampai setiap agenda itu terceklist utuh. Setelah terlaksana, bahagia rasanya perasaan.
Kita melakukan itu hampir setiap hari, mungkin dari dua pertiga umur yang sudah terlewati. Kita tidak pernah mundur sekalipun banyak rintangan. Karena agenda-agenda itu bukannya hanya sekedar tulisan biasa, ia adalah pengejewantahan dari mimpi-mimpi yang menjadi obsesi. Karena itu, langkah harian itu sangat menentukan pencapaian-pencapaian.
Bayangkan, jika saat bangun pagi, kita memikirkan terlalu banyak yang akan terjadi. Misalnya, ketika kita akan membawa kendaraan kita takut tertabrak atau ditabrak orang lain. Ketika kita mau bertransaksi bisnis, kita takut ditipu orang lain. Ketika kita bekerja, kita takut tidak dibayar orang lain. Itulah asumsi asumsi sebelum kita melangkah keluar rumah.
Coba tebak, jika asumsi itu yang mengganggu kita setiap pagi. Saya pastikan tidak akan ada satu langkah pun yang kita gerakan. Bahkan untuk sekedar melangkah keluar halaman pun tidak. Kita akan memilih tinggal di dalam rumah. Merasa lebih aman untuk tidur seharian. Memilih nonton tv atau bermain sosial media dari sejak matahari terbit sampai matahari terbenam. Lalu, tiba-tiba kita tua, dan tak akan ada sedikit pun hal monumental yang kita capai. Bahkan ironisnnya, tiba-tiba kita mati, dikubur dengan batu nisan dan tak ada satupun dari kita yang akan menjadi memori yang bisa dibanggakan. Kita: akan cepat berlalu.
Robert Kiyosaki pernah bilang dalam bukunya Bisnis di abad 21, bahwa hidup itu adalah perjalanan. Hidup itu ada saat kita melangkah. Hal-hal besar tidak akan pernah dicapai tanpa ada satu langkah di dalamnya. Ketika kita memilih melangkah dalam hidup, disitulah dimulai pengembaraan yang luar biasa. Akan terjadi banyak kemungkinan yang akan kita alami.
Dari gerak satu akan muncul gerak lain, semesta akan mendukung apa yang ingin kita capai, apa yang ingin kita raih. Jadi, dari pada terlalu banyak berfikir, bergegaslah mandi dan gosok gigi. Dengan segera berpakaian yang rapih, lalu tangkas nyalakan kendaraan. Mulai melangkah lah, apa yang akan terjadi, terjadilah. Tugas kita hanya berusaha. Yang pasti, yang kita terima sangat tergantung dengan usaha maksimal yang dlakukan.
Asumsi itu mari kita tutup rapat di lemari.
Serang, 25 Juni 2019 Pukul 09.33