Personil Semakin Profesional, Pelayanan Semakin Cepat
Serang- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang di bawah kepemimpinan Nana Sukmana Kusuma menjadi organisasi perangkat daerah (OPD) yang semakin profesional dalam menangani kebencanaan yang terjadi di Kabupaten Serang. Tidak hanya profesional, pelayanan juga semakin cepat dengan memegang prinsip respon time atas bencana di bawah 15 menit dari sejak terjadi bencana sampai penanganan.
Profesionalisme dalam penyelenggaraan manajemen bencana menjadi komitmen bersama bagi seluruh komponen yang ada di BPBD Kabupaten Serang malai dari pimpinan sampai dengan relawan atau satelit-satelit yang ada di lapangan. Berbagai upaya pelayanan terbaik yang telah dilakukan menjadikan BPBD Kabupaten Serang sebagai BPBD terbaik tiga untuk wilayah tiga tingkat nasional.
Profesionalisme BPBD juga dapat dilihat dari hadirnya para personil atau tim BPBD yang ada di tengah-tengah masyarakat saat terjadi bencana alam, baik itu tsunami, banjir, puting beliung, kebakaran, kekeringan, longsor, dan berbagai bencana lainnya. “Sebelum terjadi bencana BPBD telah melakukan mitigasi bencana sehingga BPBD bisa memetakan titik-titik rawan bencana di Kabupaten Serang,” ujar Nana saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/10).
Selain itu, BPBD juga terus memberikan penguatan terhadap masyarakat khsusnya masyarakat yang tinggal di titik-titik rawan bencana. Kemudian memberikan pelatihan-pelatihan kepada para relawan bencana dan memperkuat desa tangguh bencana (destana) yang saat ini jumlahnya telah mencapai 45 desa. “Masyarakat menjadi satelit bagi BPBD,” katanya.
Dengan diberinya penguatan-penguatan dan pelatihan-pelatihan itu, masyarakat diharapkan bisa menjadi responder paling awal dalam penyelenggaraan bencana. Sehingga masyarakat harus paham betul apa yang harus mereka lakukan yakni membuat laporan, melakukan evakuasi, dan melakukan identifikasi serta melakukan penyelamatan dan lainnya.
“Ketika terjadi bencana pukul 02.00 WIB dini hari, maka pukul 02.00 WIB itu juga kita sudah ada di tengah-tengah masyarakat,” paparnya.
BPBD juga telah membuat sistem yang terintegrasi antara lain terkait dengan sistem komunikasi dan informasi dengan para relawan dan stakeholder terkait, baik itu desa, kecamatan Polsek maupun Koramil. Kemudian BPBD juga telah memiliki pusat data dan informasi (datin) yang didalamnya terdapat data-data yang akurat sehingga BPBD dapat memetakan situasi dan kondisi bencana.
“Kita juga ada Pusdalop (pusat pengendali operasi) dimana ketika terjadi bencana kita sudah menyiapkan segala sesuatunya, sarana prasarana, peralatannya dan yang lainnya,” tuturnya.
Untuk mendukung pelayanan agar lebih optimal lagi, BPBD saat ini telah memiliki tujuh cluster di antaranya cluster medical, cluster dapur umum, cluster rescue, cluster ASN pantai dan cluster lainnya. “Para cluster ini lah yang bergerak paling awal ketika terjadi bencana,” ungkapnya.
Sedangkan terkait dengan rehabilitasi dan rekonstruksi, BPBD Kabupaten Serang secara profesional sudah mampu menganalisa wilayah-wilayah yang perlu direhabilitasi dan direkonstruksi pasca terjadinya bencana. Kemudian terkait dengan penanganan kebakaran, BPBD juga membangun jaringan komunikasi dengan idustri-indusrti yang memiliki unit damkar.
“BPBD sudah menempatkan tiga pos pemadam kebakaran, di Anyer, Jawilan, dan Petir. Inysa Allah tahun depan dua pos lagi kita bangun sehingga kebakaran bisa cepat ditangani. Respon time kita di bawah 15 menit,” paparanya.
Adapun terkait dengan sarana dan prasarana yang dimiliki, Nana mengungkapkan, Pemkab Serang terus berupaya meningkatkan kelengkapan sarana yang dibutukan BPBD. “Untuk mobil damkar kita punya sembilan unit. Sedangkan untuk personil TRC (tim reaksi cepat) ada 112 orang, personil damkar 130 orang,” ungkapnya. (adv)