Apa yang terjadi bila kita tidak bersyukur?
Sadarkah anda bahwa hari esok itu penuh rahasia. Setinggi apapun pengetahuan kita tentang dunia, tetap saja tidak mampu membuka tabir apa yang akan terjadi besok. Mungkinkah Tuhan punya maksud tersembunyi dibalik ketetapannya ini. Apakah mungkin jawabannya agar kita dapat bersyukur setiap hari.
Lalu kenapa harus bersyukur yang dijadikan kesimpulan. Ini pasti karena ada alasannya Tuhan berjanji kepada umatnya. “Jika bersyukur, kita akan diberikan keberkahan yang berlimpah. Namun saat tidak bersyukur Tuhan justru mengancam dengan siksaannya yang sangat pedih.” Dari pada siksaan yang sangat pedih Tentu manusia lebih memilih keberkahan. Tapi itu jalan yang sungguh tak mudah.
Sulit memang mengimplementasikan rasa syukur dalam setiap nafas kehidupan. Namun bila tidak bersyukur apa gunanya tujuan dari hidup. Perasaan syukur bukanlah perasaan statis yang tidak berubah. Rasa syukur adalah dinamika yang panjang tentang perenungan mengenai asal, proses dan akhir kehidupan. Sederhananya, kita harus mengerti maksud sang pencipta bahwa manusia diciptakan memang untuk menjadi hamba yang taat. Bukan hamba yang selalu mempersepsikan bahwa kehidupan tak memihaknya.
Dalam hidup kita tidak selalu harus mempertanyakan kenapa takdir sepertinya tidak adil. Kadang, pertanyaan itu dijawab oleh waktu. Mungkin sudah tak terhitung hikmah yang Tuhan berikan. Ingat-ingat, saat kita tidak dapat menyelesaikan masalah. Seringkali solusi masalah itu bukan dari diri sendiri. Solusi itu justru datang dari arah yang tak terduga.
Itulah hikmah kenapa manusia mesti selalu berprasangka baik kepada Tuhan. Karena mempertanyakan hidupmu yang belum pasti tidak akan pernah ada akhirnya. Sekecil apapun anugrah yang Tuhan berikan, mari kita syukuri dengan lapang. Karena saat yang kecil itu hilang. Baru kita akan sadar betapa berharganya dia. Bersyukur adalah obat ampuh dari stress berkepanjangan. Dengan seperti itu kita tidak akan pernah menemui jalan buntu.
Sebetulnya, kita tidak perlu lagi meminta apapun kepada Tuhan. Tuhan telah memberikan segala yang dibutuhkan oleh manusia. Keluarga yang manis, tempat kerja yang mensuport perkembangan, dan rezeki yang berkah. Apalagi yang kita risaukan. Kegalauan selalu berasal dari ketidakpuasan akan anugrah Tuhan. Sehingga membawa perasaan yang tidak pernah cukup dalam menerima.
Apakah pernah terbersit fikiran yang mendorong kita agar segera memberi. Apapun. Apakah kehadiran kita sudah membawa dampak kepada lingkungan terdekat. Pernahkah kamu membayangkan, diri kita yang biasa saja ternyata potongan takdir yang berguna untuk manusia lain. Ternyata kita adalah manusia yang spesial. Semesta alam berpusat pada keyakinanmu. Syukuri, syukuri, syukuri. Itu saja nasihat jika kamu ingin selamat.
Penulis, Dede Qodrat Alwajir, Direktur Pelaksana Spectrum Data Indonesia