Syukuri Kesehatan Kita

Pernahkah membayangkan jika kita terbaring diranjang rumah sakit. Tak berdaya menghadapi penyakit yang diderita. Sementara keluarga ikut mendampingi dengan gelisah. Lalu kemudian, disibukan dengan administrasi rumah sakit. Biaya, tenaga, dan jiwa akan terkuras habis sampai ketingkat yang paling dasar. Banyak cara Tuhan mencoba kita, salah satunya melalui memberi penyakit.
Sesekali coba datanglah kerumah sakit untuk melihat keadaan mereka yang sedang berbaring lemah. Membayangkannya saja sungguh membuat hati terenyuh. Takut, inilah perasaan yang kadang saya rasakan. Sanggupkah kita jika diberi ujian yang sama. Tentu Tuhan memberikan cobaan sesuai kadar hambanya. Tidak kurang, tidak lebih.
Sungguh kita sebagai manusia sangat rapuh. Terlalu banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan. Salah satunya kesehatan ini. Padahal kesehatan akan memberikan sensasi hidup yang luar biasa. Kita bisa makan enak. Bebas jalan-jalan kemanapun kita mau. Namun jika kesehatan itu terganggu sedikit saja, bisakah kita merasakan hal yang sama. Tidak mungkin. Kondisinya pasti berbeda. Semua kenikmatan akan hilang begitu saja.
Karena itu, kesehatan yang kita alami adalah anugrah yang tidak terhingga yang Tuhan berikan. Harus kita jaga dan rawat dengan baik. Kita tidak bisa lagi hidup dengan cara yang sembarangan. Memasukan makanan yang tidak baik bagi tubuh sebaiknya mulai kita hindari. Mengurangi kadar garam, menghindari konsumsi gula yang berlebihan, ditambah dengan aktifitas fisik yang memadai. Mungkin itu satu cara dari banyak cara yang bisa dilakukan.
Mungkin kita juga harus mengingat, salah satu hikmah dari kisah Raja Namrud yang jatuh sakit akibat serangan nyamuk. Ketika nyamuk masuk ke telinga lalu merusak sistem pendengaran. Tak ada lagi yang tersisa untuk dibanggakan. Meski kekuasaan terbentang begitu jauh. Manusia mudah sekali jatuh akibat kesombongannya. Sungguh tak ada kesombongan yang layak dipertahankan. Untuk selamat, caranya hanya satu, syukuri kesehatan sekarang juga.
Salam Digdaya!
Penulis adalah Dede Qodrat Alwajir, Direktur Spectrum Data Indonesia.