Pak Winata dan Makan Siang Paling Diingat
Setelah kurang lebih tiga bulan pasca pilpres berlalu. Kami pernah menjadi bagian kecil dari tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Bagi kita perjuangan sudah usai. Tim kecil yang kami bentuk membantu dari sisi pemenangan dan laporan dana kampanye. Dengan ringan kami pun membubarkan tim informal lebih dulu dari Tim Kampanye Nasional (TKN). Tidak ada perayaan besar untuk memperingati nya. Acara itu dilangsungkan dengan acara kecil yang akrab. Sekedar makan siang, lalu kami tutup dengan kesan dan pesan selama berada dalam tim.
Masing-masing individu tim setelah pembubaran itu, kembali ke pekerjaannya semula. Ada yang kembali jadi wartawan, pengusaha, aktivis. Semuanya kembali seperti pada awalnya. Tidak ada diantara kami yang berharap imbal jasa dari pak Jokowi dan TKN. Kami sadar yang kami lakukan murni memberikan sumbangsih kepada keyakinan kami bahwa Pak Jokowi dapat membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.
Itulah yang membuat tim ini dapat segera move on dari pilpres lalu. istilah cebong dan kampret dengan segera kadaluarsa. Namun setelah semuanya selesai, ada kejadian yang tak terduga yang tidak dikira sebelumnya. Salah satu anggota TKN mengundang tim untuk bertemu. Dialah Pak winata yang menjadi mitra dalam menyelesaikan salah satu bagian dari laporan dana kampanye. Ternyata yang bersangkutan merasa urusannya belum selesai. Kami sempat kaget, apakah ada pekerjaan yang belum selesai, atau ada pekerjaan yang cacat.
Ternyata dalam undangan tersebut beliau hanya mengundang untuk makan siang. Tidak ada yang spesial dalam pertemuan itu. Isinya hanya sekedar ngobrol kesana kemari dan diakhiri dengan ucapan terimakasih dari Pak Winata. Meski sederhana acaranya, namun jika boleh jujur ini adalah makan siang yang paling saya ingat dalam memori saya. Apakah makan siang itu sebegitu pentingkah, bahkan ternyata tidak. Bagi saya justru pak winata lah yang begitu spesial. Karena beliau mengamalkan praktek yang selalu diajarkan agama: selalu menghargai pekerjaan orang lain dengan ucapan terimakasih.
Dede Qodrat Al-Wajir