Dinsos Kota Serang Bantah Utus LSM

Serang,- Menjawab pertanyaan mahasiswa terkait alasan Dinas Sosial mengutus salah seorang anggota LSM untuk menemui mahasiswa melakukan audiensi pada, Kamis, (11/06/20) lalu, Plt Sekertaris Dinas Sosial Kota Serang, Mamah Rochmah mengaku tidak tahu adanya surat audiensi dan juga adanya anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menerima mahasiswa untuk berdialog di kantornya. Hal tersebut, terungkap saat pihak Dinsos menerima mahasiswa untuk berdialog di ruang rapat Dinsos, Jumat (12/06/20).
Berdasarkan pantauan, massa aksi baru ditemui oleh pejabat Dinsos setelah melakukan orasi selama kurang lebih satu jam. Masa aksi kemudian diajak masuk ke ruang rapat untuk kembali melakukan audiensi.
Penolakan sempat diutarakan oleh massa aksi karena bukan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Moch. Poppy Nopriyadi yang menerima. Namun setelah dijanjikan akan ditemui Kadinsos, mahasiswa pun bersedia melakukan dialog denga Sekdis Dinsos dan juga Kabid Pemberdayaan Sosial, Bakraini.
Audiensi berjalan alot, pejabat dinsos yang menerima cecar pertanyaan terkait alasan dinsos mengutus salah satu anggota LSM untu menghadapi mahasiswa audiensi ada saat itu.
“Kenapa kita malah diterima oleh LSM (kemarin-red). Kita kecewa betul dengan Dinsos Kota Serang. Citra kita di injak-injak oleh Dinsos dengan cara mengutus LSM,” ungkap Halabi, perwakilan dari SWOT.
Menjawab pertanyaan tersebut, Plt Sekertaris Dinas Dinsos Kota Serang, Mamah Rochmah mengaku bahwa dirinya tidak tau soal surat permohonan audiensi yang disampaikan oleh mahasiswa.
“Kemarin kita banyak kegiatan dilapangan sampai sekarang. Perlu waktu perlu koordinasi perlu untuk mengkondisikan itu. Sedangkan tenaga kita hanya 23 orang yang pensiun 3 meninggal 1 jadi cuma ada 19 orang,” katanya.
Prihal LSM yang menerima para mahasiswa saat berdialog, Mamah menyangkal bahwa dia bukan orang Dinsos dan bukan utusan Dinsos, LSM tersebut kata Mamah diduga ingin bertemu dengan Kadinsos, Moch Poppy Norpiadi.
“Mungkin LSM itu ingin bertemu (Kepala) Dinsos juga, akhirnya LSM yang bicara sama kalian. LSM ini bukan perwakilan Dinsos,” duganya.
Ditengah-tengah Mamah sedang menjawab pertanyaan, para mahasiswa menyangkal bahwa pengakuan LSM yang bernama Ruli mengaku bahwa dirinya utusan Dinsos dan bekerja di Dinsos.
“Pengakuannya adalah orang dinsos. Siapa orang itu apakah orang Dinsos atau bukan. Kalau memang sibuk Minimal ada konfirmasi kalo tidak bisa menemui. Maksudnya apa ini bu. Ngakunya staf pendistribusian di Pak Tatang,” timpal mahasiswa.
Mahasiswa menjelaskan, bahwa jika dia hanyalah LSM dan bukan orang Dinsos atau suruhan Dinsos, tidak mungkin surat yang mereka layangkan pada Rabu 10/6/2020 itu di pegang oleh orang yang mengatasnamakan Dinsos itu.
“Suratnya dipegang oleh LSM itu dengan klip disposisi sebagai legalitas dia adalah utusan Dinsos,” sambungnya.
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Sosial, Bakraini, yang juga menghadiri audiensi para mahasiswa menjelaskan bahwa surat disposisi yang mereka layangkan belum diberikan disposisi, kemungkinan besar LSM tersebut yang mengambil langsung dibagian resepsionis.
“Baru denger tadi (yang nerima mahasiswa LSM). Tidak tau apa-apa. Mungkim Langsung diambil aja suratnya, kurang ajar, nanti saya laporkan ke kadinsos,” tungkasnya.
Hingga lebih dari satu jam berdialog, kepala dinas sosial tak kunjung datang dan memantik kemarahan mahasiswa. (Arr)