Jangan Sepelekan Hal Kecil
Digdayamedia | Kadang Kala kebanyakan dari kita tak pernah mampu memahami diri sendiri, berlaku layaknya paling bisa mengerti akan hati orang lain, namun pada dasarnya memahami diri sendiri saja sulit untuk dilakukan.
Sering sekali kita sebagai manusia tak pernah paham akan jalan pikiran orang lain, namun berlaku layaknya orang yang paling paham atas orang lain. Padahal pada dasarnya jalan pikiran manusia itu tidak pernah ada yang sejalan.
Sering kali kita berlaku layaknya orang yang paling hebat, padahal aslinya diri sendiri pun tak bisa apa-apa. Bahkan di zaman sekarang kebanyakan dari kita lupa caranya menghargai orang lain. Sedangkan diri sendiri ingin di hargai orang lain.
Sebagian besar dari kita sering merendahkan bahkan menyepelekan kebutuhan orang lain tanpa pernah kita berpikir seberapa sulitnya mereka untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Tak jarang pula sebagian besar dari kita lupa bersyukur atas apa yang kita miliki dan bahkan merasa iri atas apa yang dimiliki orang lain.
Saya pernah mendengar cerita “seorang nenek tua dan sepotong singkong.” Kala itu si nenek merasa lapar, sangat lapar, tanpa di sadarinya dengan wajah lesu dan badan yang lemas, di tengah-tengah rasa laparnya ia pergi menyusuri pinggiran hutan yang isinya hanya bekas perkebunan lahan orang. Hingga akhirnya sampai lah si nenek pada satu kebun yang sudah tidak terurus lagi. Bekas kebun satu tahun silam rupanya, ia melihat ada sepotong singkong yang tergeletak tanpa tertimbun tanah namun masih ada tangkainya. Dia pun tanpa sadar telah mengambil singkong itu lalu dibawanya pulang untuk dimasak hingga bisa di makan sore harinya. Seketika si nenek terdiam, ia merasa begitu bersalah karena telah mengambil singkong di kebun orang tanpa izin, saat itu pula kembalilah si nenek ke kebun tersebut untuk menemui pemiliknya. Ternyata singkong tersebut telah di buang oleh pemiliknya karena di anggap sudah tidak bisa di makan lagi. “Ambillah saja singkong itu nek, saya sudah tidak membutuhkan nya lagi, lagi pula makanan sisa seperti itu memang cocok untuk nenek yang sudah tua dan miskin” ujar sang saudagar kaya pemilik kebun.
Dari hal ini saya belajar bahwa pada hakikatnya, “Hal yang sepele bagi mu bisa jadi sangat berarti bagi orang lain,” jangan anggap remeh apa yang kita miliki karena itu bisa jadi sumber kehidupan bagi orang lain. jangan pernah bertindak layaknya kamu paling segala nya di bandingkan orang lain, karena di atas langit yang tinggi sekalipun masih ada lapisan langit yang lain. (Yulianah)