Perlukah Berterimakasih Kepada Gubernur dan Wakil Gubernur
Digdayamedia.id- “Pembangunan jalan provinsi tinggal 14 Kilometer lagi,” begitulah kira-kira respon akun facebook Gubernur Banten menjawab komentar dari netizen yang menanggapi foto progress pembangunan jalan yang sedang dilakukan pemerintah. Tentu kita sangat bersyukur dengan progres ini, kemajuan pembangunan di Banten semakin terasa. Pekerjaan rumah Gubernur dan Wakil Gubernur dalam menuntaskan kebutuhan dasar masyarakat satu persatu dapat tertunaikan.
Kita sebagai warga tentu sangat bahagia. Apalagi di pemilihan gubernur dua tahun lalu saya termasuk salah satu pemilih WH-Andika. Tidak sia-sia kita mau datang ke TPS, ternyata satu suara yang telah diberikan kini berdampak signifikan terhadap pembangunan. Kemajuan ini tidak terlepas dari kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur yang terus bekerja untuk kepentingan rakyat. Perubahan ini patut diapresiasi alih-alih dicela. Karena rakyat tidak butuh banyak. Bagi mereka jalan tidak rusak saja sudah merupakan anugrah yang sangat besar.
Namun, dibeberapa titik pembangunan jalan provinsi, saya menemukan beberapa spanduk yang dipasang. Inti dari tulisan spanduk itu mengucapkan terimakasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur atas pembangunan jalan yang sedang dilaksanakan. Dalam hati, saya bertanya-tanya, perlukah ucapan ini disampaikan melalui spanduk oleh warga. Sebab, sejatinya upaya pembangunan yang dibiayai pajak adalah hak warga sepenuhnya.
Artinya ucapan terimakasih itu, jika dilihat dari sudut pandang pembayar pajak adalah sesuatu yang tidak perlu. Mereka yang berada dijabatan politik diberikan amanah dan wewenang untuk mengelola pajak. Dan uang pajak itu, bukan milik Gubernur dan Wakil Gubernur. Mereka hanya dititipi amanah untuk mengelolanya saja.
Kehadiran pejabat publik dalam kebijakannya mensejahterakan rakyat bukanlah sesuatu yang patut diberikan terimakasih. Itu adalah kewajibannya. Mereka digaji oleh rakyat memang tugasnya untuk menghadirkan kemaslahatan publik. Entah kemunculan spanduk ini sesuatu yang alami atau tindakan yang diatur dan direncanakan oleh orang tertentu. Hal ini juga masih menyisakan tanda Tanya. Saya tidak berharap kemunculan spanduk ini hanya sebuah settingan belaka menuju pemilihan gubernur di tahun 2022.
Sesungguhnya rakyat tidak perlu diminta mengucapkan terimakasih. Bila pejabat yang ia pilih menghadirkan kemajuan, bukan hanya ucapan terimakasih yang akan mereka berikan. Bahkan nyawanya sekalipun akan dikorbankan untuk membela yang bersangkutan. Bukan hanya membela personal saja. Tapi juga membela tujuan yang mereka impikan selama ini: kesejahteraan publik yang permanen.
Penulis, Dede Qodrat Alwajir, Direktur Pelaksana Spectrum Data Indonesia