Terima Kasih Untuk Tidak Menyerah
Digdayamedia.id- Menyerah dan memulai sesuatu yang baru, bertahan dan terus berjuang, atau menyerah dan tidak berbuat apa-apa. Manusia selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan itu.
Pilihan pertama dan kedua tak akan menghinakan kita. Pilihan ketiga bisa saja menjerumuskan kita pada usia tua tanpa hasil apa-apa. Kenapa? Karena kita memilih tidak membuat progres sama sekali dalam hidup.
Perhatian kita bukan pada hasilnya, namun pada kemantapan hati untuk membuat progres-progres kecil dalam hidup ini. Progres-progres itulah, yang kelak jika Tuhan merestui, akan membawa kita pada hasil yang bisa jadi tak terduga sebelumnya.
Sampai kapan pun, menyerah dan tidak berbuat apa-apa tidak pernah menjadi pilihan yang layak untuk dipilih.
Karena terkadang. Perjalanan-perjalanan yang membuat kita hancur itu, kadang membuat kita ingin pulang ke diri kita, atau pergi lebih jauh.
Tapi ketahuilah. Jika pun kita terlalu lelah dan tidak ada satu orang pun yang bersedia menjadi pendengar, ingat. Selalu ada tanah untuk bersujud, selalu ada telapak tangan untuk menengadah, dan selalu ada Allah Yang Maha Mendengar.
Berkeluh-kesah bisa bernilai ibadah jika kita arahkan pada target dan tempat yang tepat. Seperti dalam do’a-do’a di kala sujud, seperti tangisan-tangisan di sepertiga malam terakhir.
Tapi. Tetaplah berdiri di situ, di tempat di mana progres hidup tidak kita hentikan dengan seribu alasan. Apa itu menyerah? Apa itu lelah? Apa itu malas?
Semangat buat kamu, semangat buat kita semua, terima kasih sampai detik ini masih melangkah mesti tertatih.
Ilham Nurjaman