Jakarta Tempati Urutan Pertama Kota Dengan Polusi Terparah Dunia
DKI Jakarta menempati peringkat pertama sebagai kota dengan polusi paling parah di Dunia. Hal tersebut berdasarka Aplikasi dan data pemantauan udara AirVisual dengan nilai Air Quality Index (AQI) mencapai 170. Nilai tersebut menunjukkan udara di Jakarta dikategorikan tidak sehat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Andono Warih menyebut ada dua faktor penyebab makin buruknya kualitas udara Jakarta. Pertama, faktor musim kemarau. Faktor kedua adalah kondisi di sekitar lokasi, termasuk adanya proyek pembangunan Dilansir dari detik.com.
“Kita deteksi, kalau ada aktivitas lokal yang tidak seperti biasanya. Misal ada proyek atau konstruksi di sekitar titik pengukuran. Akan menghasilkan pengukuran yang lebih buruk,” ucap Andono saat dihubungi, Kamis (25/7/2019).
Di pusat kota, Andono menyebut ada pembangunan trotoar di Jalan MH Thamrin. Proyek trotoar menghasilkan debu-debu yang memperburuk kualitas udara.
“Saya kemarin dapat laporan dari teman-teman Laboratorium LH, di seputaran Thamrin itu lagi pembenahan trotoar. Kebetulan titik kami pun termonitor, pengukuran Dinas LH itu. Jadi akan berpengaruh,” kata Andono.
Selain itu, pelebaran trotoar di Cikini memiliki pengaruh. Terlebih, di lokasi proyek selalu terjadi kemacetan.
“Sekarang sedang ada (pembangunan trotoar), di Cikini juga dilihat. Dari sumber primer sendiri bikin debu, sekunder juganambah kemacetan kan asap lebih banyak. Kan di titik itu saat ini tentu akan ada peningkatan sementara ini,” kata Andono.
Hingga pukul 09.30 WIB, AQI di Jakarta menunjukkan nilai sebesar 158. Nilai tersebut menunjukkan udara di Jakarta dikategorikan tidak sehat. (Arr)