Kisah Kedermawanan Rasulullah SAW

Oleh: Muhamad Bin Syam OlaS
Suatu hari Rasulullah SAW mengantongi uang 8 dirham. Beliau ingin belanja gamis dan peralatan dapur di pasar, dalam perjalanannya beliau mendapati seorang wanita yang menangis tersedu-sedu dipinggir jalan.
“Wahai wanita, mengapa engkau menangis ?” Sapa Rasulullah.
Sambil terisak-isak wanita itu menajwab, “Aku ini seorang budak. Aku telah kehilangan uang 2 dirham milik majikanku, karena itu aku pasti akan dimarahinya.”
Mendengar penuturan orang tersebut, seketika Rasulullah SAW merogok kantongnya dan mengeluarkan 2 dirham lalu diberikan kepada si wanita malang itu. “Ambillah, dan serahkan pada majikanmu tanpa perlu bercerita bahwa kamu telah kehilangan,” kata Nabi.
Bukan main girangnya budak wanita itu. “Alhamdulillah”, terimakasih, terimakasih ! katanya bertubi-tubi sambil mencium uang dua dirham yang diterimanya.
Dengan sisa uang 6 dirham Rasulullah memasuki pasar. Di sana beliau membeli sebuah gamis dengan corak dan warna kesukaannya. Gamis itu pun langsung dikenakannya dan berjalan pulang.
Baru beberapa langkah keluar dari pasar, beliau mendengar seorang pengemis tua berseru kepada khalayak pasar, “Barang siapa memberiku pakaian, Allah akan mendandaninya kelak!”.
Rasulullah terus memperhatikan pengemis tersebut dengan pakaian lusuh dan compang camping yang sudah tak pantas lagi untuk dikenakan. Tanpa pikir panjang Rasulullah langsung melepaskan gamis yang baru saja dibelinya dan diberikan kepada si pengemis tua.
Sebagaimana halnya si wanita tadi, pengemis itupun bertubi-tubi mengucapkan terimakasih atas kebaikan Rasulullah SAW. Di jalan, Rasulullah kembali mendapat budak wanita yang tadi kehilangan uang. Wanita itu masih juga bermuram durja. “Mengapa engkau masih belum pulang juga?” Tanya Rasulullah. “Aku takut pulang, aku khawatir akan dihukum karena terlambat pulang” kata budak wanita itu memelas.
“Ya sudah, ayo aku antar engkau pulang” kata Nabi. Beliau lalu melangkah mengiringi si budak kembali ke rumahnya.
Sesampainya di rumah yang dituju, Nabi dengan suaranya yang khas mengucapkan salam. Sekali, dua kali, belum juga ada jawaban dari dalam rumah. Padahal Rasulullah tahu bahwa ada orang di dalam rumah tersebut dan ia pasti mendengar salam Rasulullah. Baru pada salam yang ketiga terdengar jawaban dari penghuni rumah. Pintu rumah itu terbuka, dan muncullah sosok perempuan menyambut mereka.
“Mengapa engkau tidak segera menjawab salamku, padahal semestinya engkau sudah mendengarnya?” Tanya Rasulullah.
“Maafkan aku wahai Rasulullah. Begitu aku mendengar suaramu, sengaja aku tidak menjawab salam pertama dan kedua agar aku mendapat doamu sebanyak tiga kali,” jawab tuan rumah tersipu. Rasulullah hanya tersenyum mendengar jawaban sang tuan rumah. Selanjutnya ia menyampaikan maksud kedatangannya.
Setelah menuturkan kejadian yang menimpa budak wanita, lalu Rasulullah SAW berkata sang majikan “Jika budakmu ini dianggap bersalah dan perlu dihukum, biarlah aku saja yang menerima hukumannya!”
Mendengar ucapan beliau, penghuni rumah terkesima. Sesaat ia seperti tidak percaya seorang Rasulullah bersedia menebus kesalahan seorang budak yang tak dikenalnya. “sedangakan aku yang sudah sekian lama dibantunya masih tega menghukum atas kesalahannya,” terbisik batin wanita penghuni rumah itu. Kesadarannya bangkit hingga akhirnya ia berkata, “wahai budak yang telah aku beli dengan ribuan dirham, sejak saat ini juga engkau merdeka karena Allah SWT.
Betapa bahagianya Rasulullah mendengar pernyataan sang majikan. Beliau sangat bersyukur, hari itu dengan uang 8 dirham dapat memberi maslahat yang luar biasa kepada umatnya.
*Hikmah dibalik kisah ini :*
Ada beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari kisah kedermawanan Rasulullah SAW ini ;
a. Sifat dermawan ternyata sangat menguntungkan. Disatu sisi sifat itu mampu memberikan manfaat kepada orang lain, disisi lain sifat ini akan mengantarkan pelakunya menjadi lebih dekat dengan Allah SWT, dekat dengan syurga Allah dan dijauhkan dari Neraka, disukai banyak manusia, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW.
b. Dalam sebuah hadist dijelaskan orang yang dermawan atau yang suka menolong kepada sesama akan selalu ditolong oleh Allah SWT, seperti yang dicontohkan Rasulullah dalam kisah diatas. Rasulullah berdabda : “Allah senantiasa menolong hamba selama hamba itu selalu menolong saudaranya.” (HR. Ahmad, Muslim).
c. Mari kita berusaha menjadi orang yang dermawan sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah dalam kisah ini. Sekecil apapun perbuatan yang memiliki manfaat bagi orang lain, nisca pasti akan dibalas oleh Allah dengan balasan yang berlipat ganda.
Semoga kita semua bisa menjadi orang yang dicintai Allah dan Rasulullah atas kedermawanan yang kita miliki…Amiiin
_Penulis adalah Kru Digdaya Mediatama_