Bagaimana Nasib Kampret dan Cebong Pasca Pilpres?
Sekian lama perseteruan antara cebong dan kampret seolah tidak akan memiliki ujung yang baik. Meskipun Pilpres sudah selesai namun perdebatan di Media Sosial masih terus ramai yang dilakukan oleh masing-masing kubu. Mulai dari caci maki, hinaan dan sumpah serapah yang dikeluarkan dari kampret tidak terima dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan 02 dan sanggahan yang dilakukan pihak cebong dengan nada yang sinis.
Apa yang terjadi jika dua kubu terus menyerang.? Perlu diketahui, bahwa bangsa ini besar karena adanya persatuan diantara perbedaan. Tentu saja, Negara ini akan terus memiliki permasalahan. Namun tidak akan ada kemajuan yang signifikan jika kita tetap pada perdebatan antara cebong dan kampret.
Lihatlah Negara tetangga kita yakni Singapore sudah memiliki kemajuan yang pesat dengan tekhnologinya dan kecepatan transportasi seperti Mass Rapid Transit (MRT) yang sudah dimiliki terlebih dahulu dibandingkan Indonesia. Sedangkan, Negara ini masih meributkan persoalan itu-itu saja.
Namun, masih ada yang harus Kita syukuri dari hasil pertemuan antara Jokowi – Prabowo di MRT menjadi sebuah jawaban yang selama ini dinantikan oleh masyarakat yang merindukan kehangatan persatuan yang dilakukan oleh para pendahulunya.
Kedua tokoh tersebut yang menjadi simbol persatuan antara cebong dan kampret mendapat respon positif dan disambut hangat oleh seluruh warga Indonesia.
Setelah pertemuan kedua tokoh tersebut menjadikan cebong dan kampret kembali bersatu untuk memajukan Negara yang Kita cintai serta menebar kebahagiaan untuk selamanya.
Jika masih ada oknum netizen yang nyinyir hasil pertemuan kedua tokoh tersebut sudah dipastikan Manusia blehed atau sejenis manusia yang bandel level akut.
Penulis :Istiqomat