Cabang Kekuasaan Baru
Digdayamedia.id|Pekan ini kita dihebohkan dengan berdirinya partai baru besutan Fahri Hamzah dan Anis Matta. Kedua sekawan ini memang tak pernah lepas dari kontroversi dalam mengungkapkan gagasannya ke publik. Tak perduli terbentur dengan kepercayaan publik. Mereka terus melaju meski mendapat tekanan.
Namun saya sedang tak ingin membahas partai Gelora yang logonya mirip dengan partai Perindo dan Nasdem. Justru yang perlu diuji saat ini, benarkah semua gagasan harus diejawantahkan melalui politik. Secara lebih teknis, perlukah jiwa muda kita langsung disalurkan melalui kanal politik yang resmi, partai.
Aneh rasanya, jiwa muda kita langsung dikotak-kotakan melalui partai politik yang terbukti tingkat kepercayaan publik terhadapnya terus merosot. Bukankah cabang kekuasaan bukan hanya legislatif. Masih ada dua yaitu eksekutif dan yudikatif. Ditambah yang terbaru diera keterbukaan adalah pers.
Kini, keempat lembaga itu seperti masa lalu yang tak terlalu mentereng pamornya dikalangan generasi milenial, bahkan generasi zetizen.
Melihat realitas itu, Anak muda semakin jauh dari keyakinan berorganisasi dalam politik. Bukan karena mereka tak mampu, tapi memang belum saatnya. Jiwa muda hadir bukan untuk dikotak-kotakan. Jiwa itu harus terbang bebas menggapai semua cita cita yang diinginkan selagi waktunya masih ada. Selagi pikiran mereka belum disibukan membayar pajak dan cicilan rumah.
Diera disruptif yang tak menentu, saya kira akan muncul cabang kekuasaan baru yang digawangi anak anak muda. Bukan berbentuk partai politik. Tapi berbentuk komunitas yang terspesialisasi. Mereka kecil, tapi rimbun. Penuh ide, gesit dan cepat dalam merespon perubahan.
Ruang anak-anak muda saat ini semakin terspesialisasi ke kanal kanal yang lebih kecil. Seperti isu perubahan iklim yang digaungkan Greta Thurnberg di Eropa. Atau isu bisnis yang muncul melalui perusahaan startup seperti Ahmad Zaki yang tampil melalui Buka Lapak.
Saya sarankan anak-anak muda belia jangan mudah mengorbankan masa mudanya dalam politik. Bangunlah cabang kekuasaan baru, berdasarkan ide kemanusiaan dan kemandirian. Mulai dari mana?Mulailah dari jari kamu yang selalu diketikan di papan keyboard handphone. Tulislah, rencanakan jangan pernah berhenti mewujudkan.
Penulis, Dede Qodrat Alwajir, Direktur Pelaksana Spectrum Data Indonesia