Harlah PMII 60: Menjawab Tantangan Zaman

Momentum sakral dari tahun ke tahun menjadi sebuah adat yang kian kuat, diselenggarakan secara insyaf dan sadar oleh seluruh warga pergerakan, senada dengan istilah Ushul Fiqh ‘al-adat al-Muhakamah’ adat bisa menjadi produk hukum. Dalam konteks ini Memperingati Hari Lahir (HARLAH) organisasi kemahasiswaan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang ke-60 menjadi produk hukum tersendiri bagi kaum pergerakan. Dalam pelaksanaannya dibingkai lebih menarik, elegan serta menjawab tantangan zaman.
Diera dunia digital ini, warga pergerakan tidak kehilangan akal atau bahkan tergerus oleh zaman. Panduannya jelas, afsoh dan mengikuti bimbingan ulama salafuna sholih Islam Ahlussunah wal Jama’ah yakni ‘al-Muhafadzatu ala al-Qodim al-Sholih wa al-Akhdu bi al-Jadid al-Aslah’ interpretasi dari kaidah tersebut ialah merawat atau menjaga tradisi lama yang baik dan memfilter hal-hal yang baru yang lebih baik.
Dalam menghadapi Wabah Virus Covid-19 atau yang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan virus Corona yang mana jenis wabah ini menjadi momok mengerikan bagi sebagian orang oleh karenanya kini pemerintah serta aparat lainnya memberlakukan ‘social distancing’ stay home yang mana bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi wabah virus tersebut.
Tepat pada hari Jum’at, 17 April 2020 semua warga pergerakan terhitung dari Anggota, Kader sampai Alumni menyelenggarakan hari lahir (PMII) yang diketahui oleh masyarakat penjuru dunia khususnya Jama’ah dan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama dari tahun ke tahun memperingati harlah PMII dari akar rumput yang paling bawah yakni Pengurus Rayon, Komisariat, Cabang, Koordinator Cabang sampai Pengurus Besar hingga Alumni semuanya memeriahkan acara sakral tersebut diteritorial atau tempatnya masing-masing dengan bingkai acara yang tentunya sangat menarik, kekinian dan tidak jumud (ketinggalan zaman).
Tentu saja, warga PMII seluruh Indonesia mendapat imbasnya atas keadaan saat ini. Mau tidak mau suka tidak suka, semuanya mengikuti arahan dan petunjuk teknis dari yang berwenang. PMII menerapkan roda organisasi dengan memakai “Top-down” yang mana semuanya terstruktur, sistematis dan masif dari level Pengurus Besar hingga Rayon semuanya mengikuti Instruksi, Koordinasi/arahan yang dianggap relevan dan diterima oleh akal sehat.
Walaupun demikian, dalam memperingati #HarlahPMII60 yang mana sudah menjadi adat atau kebiasaan yakni berkumpul atau sekadar membuat lingkaran untuk mengumpulkan banyak orang. Kini, harus melakukan secara online (Harlah Daring) inilah yang dimaksud menjawab tantangan zaman dan oleh karenanya tidak tergerus oleh sang waktu melainkan kita mengisi/mengambil sisi maslahat atau positifnya dari perkembangan zaman ini. Mengutip dauhnya ulama salaf yang berbunyi ‘kun bani zaman wala takun bani adam’ ikutilah perkembangan zaman dan jangan ikuti orangnya’.
Perlu diketahui khususnya warga pergerakan di wilayah kota serang secara serentak menyelenggarakan prosesi #HarlahPMII60 tepat ditanggal 17 April 2020 menyelenggarakan Khatmil Qur’an ‘One Only One Juz’ dan ini dilaksanakan di tiap tingkatan PMII Kota Serang dari mulai Cabang, Komisariat dan Rayon serta meramaikan pamflet ucapan untuk meramaikan seluruh dunia sosial media.
Taufik Hidayat
Kader PMII Kota Serang