Kamu Harus Mengerti
![](https://digdayamedia.id/wp-content/uploads/2019/10/IMG-20191006-WA0003.jpg)
Digdayamedia.id- Kamu pasti tidak memahaminya, memang tidak mudah untuk menerima keadaan, apalagi kalau kamu tidak memahaminya…
Andai kamu sudah menjalankan segala kewajiban kamu yang diperintahkan oleh agamamu selama hidup mu di dunia ini.
Andai kamu sudah menjalankan Solat yang lima waktu, melaksanakan Solat Duha, Tahajud, Dzikir, bersholawat dan Berdo’a, kamu sudah melakukan ikhtiar susah payah bekerja keras.
Namun kamu masih saja belum menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya, hidupmu masih dihantui dengan ketakutan akan dunia (kemiskin).
Jangan pernah kamu salahkan dirimu dan keadaan.
Ingatlah, hidup ini seperti hendaknya kamu berada di dalam supermarket, semu orang bebas memilih barang apapun untuk di bawa nya.
Tetapi kamu tahu, jika kamu mengambil sebotol air, maka kamu harus membayarnya dengan seharga sebotol air, jika kamu mengambil dua botol air maka kamu harus membayarnya seharga dua botol air itu dikasir.
Sedangkan kamu tidak mungkin untuk mengambil apa-apa di situ, karena kamu tida punya uang untuk membayar itu semua.
Kamu jangan berkecil hati.
Ingatlah kamu pasti keluar dari tempat itu kembali dengan tidak membawa apa-apa.
Dan kamu keluar dari tempat itu kamu tidak akan di periksa atapun di tanya-tanya karena kamu tidak mebawa barang apapun, dibiarkan berjalan melewati pintu tempat itu.
Kamu harus tau, begitu juga kelak nanti kamu dihari pembalasan (kiamat)
Disaat itu juga nanti semua orang yang hidup terdahulu sampai yang terakhir, yang kaya, yang misik dan yang lainya, akan dikumpulkan dan dimitai pertanggung jawabannya semasa hidupnya di dunia.
Orang kaya akan ditanya mengenai haratanya, dari mana haratnya yang ia peroleh dan kemana hartanya itu ia pergunakan?
Sementara itu orang miskin yang taat dengan segala ajaran agamanya semasa hidupnya, akan dibiarkan terus berjalan tanpa dibebani mengenai harta, “bukankah itu lebih enak” sedangkan di alam itu kelak kamu akan hidup kekal abadi selamanya.
Apakah kamu belum bisa berdamai dengan dirimu sendiri?
Jika takdirmu sebagai orang miskin, janganlah kamu sesekali melupakannya.
Karena sesungguhnya setelah itu kemiskinan mu akan sirna.
Berpikir positif dan bersyukurlah karena itulah yang terbaik.
Ingatlah jika kamu ditakdirkan kaya mempunya banya harta, apa kamu bisa mempergunakan di jalannya dan apa kamu masih bisa akan lebih bertakwa.
Ingatlah semua orang ingin bisa mendapatkan apa yang diinginkannya tetapi ingatlah juga tidak semua orang bisa beruntung.
Ingat sekenarionya lebih indah dari apa yang kamu inginkan, maka hendak lah kamu bersyukur dan fokus untuk terus dan terus bebenah diri untuk yang lebih baik lagi.
Karena segala sesuatunya adalah yang terbaik darinya untuk mu, mungkin juga dengan kemiskinan kamu akan lebih mudah mendapatkan surganya.
“Jangan pernah berkecil hati dan meras minder” karena kaya ataupun miskin bukan ukuran mulia atau hinanya seseorang di dunia ini.
Anggi