Pintu Samping Penguasa
Minggu lalu saya kaget mendengar salah satu tenaga ahli Wahidin Halim mengundurkan diri. Isunya ramai di media online lokal Banten. Bahkan, sang tenaga ahli tersebut menyebut punya rekaman percakapannya dengan Gubernur yang disimpan rapih. Saya baca, penyebab utama yang bersangkutan mundur, karena konsep pengelolaan medianya tidak banyak diakomodir oleh Gubernur bahkan tak sempat terbahas. Meskipun kata WH yang bersangkutan mundur karena urusan sepele yaitu belum di SK kan.
Masih diminggu yang sama isu yang lain muncul. Bahkan tak kalah hangat. Anak pak Gubernur dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan terlibat korupsi disalah satu proyek dinas Provinsi Banten. Begitu cepat kabar dan isu miring mencuat di sekeliling Gubernur. Apakah ini hal yang wajar, tentu saja hal ini jamak dialami semua pemangku kekuasaan.
Isu-isu seperti ini biasa muncul di sekeliling kekuasaan, siapapun yang memegang jabatan pasti akan merasakan hal yang sama. Meskipun Gubernur yang mempunyai pengalaman memimpin seperti Wahidin Halim. Walikota dua periode yang sukses membangun Kota Tangerang. Namun belakangan, performance pak Gubernur seperti kehilangan arah. manajemen pemerintahannya kehilangan fokus. Entah tim medianya yang kurang mengelola atau humas Pemprov yang kurang agresif.
Mereka yang berada diluar kekuasaan sulit menerka-nerka apa yang sedang dirasakan Gubernur. Ibarat melempar buah mangga tetangga yang untung-untungan. Jika kena, akan dapat mangga lalu pergi. Jika tak beruntung sering kepergok pemiliknya. Begitulah mereka yang berada diluar kekuasaan. Mereka tidak bisa mengukur secara pasti apa yang dirasakan langsung oleh pemegang kekuasaan.
Namun yang perlu diketahui setiap penguasa punya lingkaran inti yang dipercaya. Merekalah yang mengeksekusi setiap program. Kehadirannya seringkali tidak terbaca oleh publik. Kedalaman hubungannya tidak akan bisa di ukur oleh kalkulator. Sangat tidak mudah membaca lingkaran intinya. Hubungan mereka dengan penguasa memiliki pasang surut tersendiri.
Tidak mudah ditebak seperti pasang surut air laut yang sudah terjadwal. Satu hal yang pasti, orang-orang yang masuk melalui pintu samping kekuasaan, pasti tahu banyak. Semoga pak gubernur dan orang-orang nya baik-baik saja.
Oleh Dede Qodrat